Sunday, March 22, 2009

Sebuah kisah tentang seorang pangeran ... eng...ing...eng



Siang itu, saat matahari bersinar terik. Dari kejauhan terlihat seorang pria sedang menunggang kuda melaju diantara rimbunnya pohon-pohon di hutan negeri khayalan. Ia tampak begitu tergesa-gesa memacu kudanya.

Sebut saja namanya Pinoko, seorang pangeran dari negeri impian yang sedang ditugaskan ayahnya untuk mengambil kitab-kitab rahasia berisi ilmu-ilmu kanuragan yang mumpuni di negeri tetangga.

Ketika matahari mulai condong ke arah barat, ia pun sampai di suatu kompleks bangunan terpencil di tengah hutan. Bangunan yang paling besar mirip sebuah puri. Di sampingnya ada bangunan-bangunan lain yang lebih kecil. Tampak sebuah kereta dengan empat ekor kuda tertambat di halamannya.

Dalam hati kecilnya sang pangeran berpikir bahwa ini pasti bangunan yang sama seperti yang diceritakan oleh ayahnya sebelum ia berangkat kemarin. Ia pun turun dari kuda dan menuju bangunan yang paling besar diantara bangunan yang lain di komplek itu.

Pintu depan puri (kita sebut saja puri untuk bangunan yang paling besar) tampak tak tertutup. Sang pangeran pun memberanikan dirinya mengetuk pintu.

Tiba-tiba muncullah seorang wanita muda dari dalam puri. Dari pakaian yang dikenakan dan gaya berjalannya dapat disimpulkan bahwa wanita ini tentulah salah satu dari dayang-dayang tuan putri yang tinggal di puri tersebut.

Pangeran : Numpang tanya mbak, apa benar di sini tempat tinggal putri pinka dari negeri khayalan?
Mbak (blm tau namanya) : Betul, kisanak siapa ya?
Pangeran : Perkenalkan nama saya Pinoko, pangeran dari negeri impian. Kalo boleh tau, mbak siapa ya..?
Mbak (msh blm tau namanya) : oh.. perkenalkan saya Kissfrom, dayangnya tuan putri..
Pangeran : pasti mbak ini dari jawa ya...?
Kissfrom (hore dah tau namanya) : kok mas pangeran tau...?
Pangeran : (dalam hati : ya..iyalah.. namanya aja Kissfrom) oh, nebak aja mbak...
Kissfrom (sekarang dah tau khan namanya?) : Ngomong2 ada maksud apa ya.. mas pangeran datang kemari ?
Pangeran : Saya ditugaskan ayah saya, raja negeri impian untuk mengambil kitab2 kanuragan dari tuan putri mbak...
Kissfrom : O..iya.. tadi tuan putri nungguin mas pangeran, tapi karena kelamaan, sekarang tuan putri sedang olahraga memanah, naik kuda & gulat di GOR sebelah sana. Tapi tadi sebelum berangkat, tuan putri menitipkan ini (sambil menyerahkan kitab kanuragan dalam sebuah tas warna pink pada pangeran) untuk mas pangeran.
Pangeran : (mencium gelagat kurang baik : koq tasnya warna pink... apa kata orang2 di jalan nanti kalau melihat pangeran nenteng tas warna pink) Tasnya gak usah aja mbak, saya bawa sendiri koq... nih (sambil menunjukkan tas eiger keren warna hitam)
Kissfrom : Ya..udah kalau begitu.. bawa aja kitabnya mas, tasnya biar ditinggal di sini.
Pangeran : (tersenyum penuh kemenangan) ok mbak... sampaikan salam pada tuan putri... ciaoo

Demikianlah, akhirnya pangeran berhasil mendapatkan kitab2 berisi ilmu kanuragan yang akan dipergunakannya untuk kemajuan & kesejahteraan negeri impian... Sampai jumpa di kisah pangeran berikutnya.

3 comments:

Dini Haiti Zulfany said...

bakalan masih ada kisah berikutnya ya? jadi ga sabar... ;))

kanada kurniawan said...

wakakakakakaka
pake nama asli jak bang indak ape ape beee
hehehe

Dini Haiti Zulfany said...

lah, ini cerita fiktif ato kisahnyata?

Post a Comment